Hemat, cermat, dan bersahaja merupakan sikap perilaku mulia pramuka sebagaimana butir ke-7 Dasadarma Pramuka. Sikap ini merupakan pedoman kehidupan pramuka di mana pun berada dalam segala aspek, termasuk sikap berbicara.
Hemat dalam berbicara itu dapat dipahami sebagai sikap “tidak banyak bicara” tapi juga bukan pelit bicara. Hemat berbicara itu bernilai lebih baik diam daripada berbicara merugikan orang lain karena ucapan yang menyakitkan, menghina, merendahkan. Hemat berbicara adalah tidak obral bicara tapi berbicara seperlunya.
Orang yang hemat berbicara itu tahu kapan perlu berbicara dan kapan harus diam, diam untuk berpikir sehingga ketika perlu berbicara, apa yang disampaikan bermakna (cermat).
Sikap berbicara seperlunya (hemat) dan ketika berbicara-ucapannya bermakna (cermat) maka akan membentuk sikap bersahaja oleh karena perilaku yang wajar yakni menghargai, menghormati, dan tidak sombong. Bersahaja itu sikap bijak yang harus dibina dalam setiap perilaku.
Sikap bijak itu seperti sifat padi dan air. Padi, makin berisi makin merunduk, orang bijak karena berilmu maka bersikap merendah (bukan rendah diri). Juga, sebagaimana sifat air, yang selalu mencari tempat lebih rendah tapi bermakna maka sikap bijak adalah selalu berusaha rendah hati, tidak sombong, menghargai dan menghormati, dan keberadaannya memberi manfaat orang di lingkungannya.
Hemat, cermat, dan bersahaja dalam bicara itu mengamalkan pesan moral:
Maju tanpa menyingkirkan, naik tinggi tanpa menjatuhkan, menjadi baik tanpa menjelekkan, menjadi benar tanpa menyalahkan, dan menjadi hebat tanpa merendahkan orang lain.
Semoga bermanfaat!