Pages

Jumat, 13 Desember 2019

CINTA DUNIA MEMBUTAKAN MATA HATI

Hasan berkata:
" Pada suatu hari Rasulullah s a w. keluar menemui para sahabat dan berkata: 
Apakah diantara kamu ada orang yang ingin Jika Allah menghilangkan kebutaan darinya dan menjadikannya orang yang bisa melihat...??.

ingat ...!!!!barangsiapa cinta dunia dan panjang angan-angan di dalamnya maka Allah akan membutakan mata hatinya menurut kadar hal itu.

dan barangsiapa zuhud terhadap dunia dan pendek angan-angan di dalamnya, maka Allah akan memberinya ilmu dengan tanpa belajar dan petunjuk dengan tanpa ditunjuk.

ingat...!!!!.  bakal ada setelah kamu sekelompok manusia yang tidak bisa lurus kekuasaannya kecuali dengan membunuh dan berbuat sewenang-wenang,

tidak pula kekayaan kecuali dengan sombong dan kikir, dan tidak pula kecintaan kecuali dengan mengikuti hawa nafsu.

ingat...!!!.  Barang siapa menemukan rasa itu dari kamu, 
lalu bersabar terhadap kefakiran sedang dia mampu untuk kaya,

bersabar dari kebencian sedang dia mampu untuk dicintai, 

dan bersabar terhadap kehinaan sedang dia mampu untuk dimuliakan,

dia tidak menghendaki itu semua kecuali hanya mengharap ridho Allah SWT.

maka DIA akan memberinya pahala sebanyak pahala 50 orang Siddiq (orang yang benar imannya).

"SEMUT DAN MADU"

Setetes Madu jatuh ke tanah. datanglah semut kecil. menghisap Lezat nya Madu. Namun Manisnya Madu  membuat nya terlena. Hingga ia kembali lagi ingin menghisapnya Lagi. 

Semut Masuk ke dalam madu Supaya lebih menikmati Lezat nya Madu. Namun ia tak mampu keluar dari dalam Madu itu. Ia melekat di tanah, Keadaan nya terus menerus seperti itu sampai ia mati. 

Berkata Para Ahli Bijak : 
"Tiadalah Dunia melainkan Laksana tetesan Madu yang besar. Barangsiapa yang mengambil cukup dengan menghisap sedikit dari Madu Dunia niscaya ia selamat. Barangsiapa yang tenggelam di dalam laut Madu dunia niscaya ia Binasa."

"Orang yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca karena membaca itu sumber hikmah; menyediakan waktu tertawa karena tertawa itu musiknya jiwa; menyediakan waktu untuk berpikir karena berpikir itu pokok kemajuan; menyediakan waktu untuk beramal karena beramal itu pangkal kejayaan; menyediakan waktu untuk bersenda-gurau karena bersenda itu akan membuat muda selalu; dan menyediakan waktu beribadah karena beribadah itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa."

(Kata Mutiara, Anonim)