Bagaimana tidak, sejak kelahirannya pada tanggal 31 Januari 1926 Masehi atau 16 Rajab 1344 Hijriyah di Kota Surabaya, NU selalu di fitnah dan di intimidasi dan ingin di habisi keberadaannya, mulai tahun 1955-1998. Pergerakan da'wah dan politiknya di awasi super ketat oleh penguasa, sehingga ingin mengadakan pengajian minta ijin sulitnya minta ampun, dan NU tak di beri ruang sedikitpun untuk menghidupkan " strukturalnya" .
Ia mengibaratkan " NU itu ibarat manusia yang di potong lehernya tapi ia masih bisa berlari dan hidup ", padahal jika organisasi apapun akan hancur jika di habisi kepalanya ( strukturnya ) .
Nazi, NII, NI, Masyumi, PKI, HTI dan banyak lagi, semua tinggal nama. Tapi tidak dengan NU yang masih tetep eksis dan berkembang pesat hingga sekarang, yang terjadi malah sebaliknya " siapa yg memusuhi NU akan hancur dengan sendirinya.
Sejarah membuktikan, organisasi- organisasi terdahulu yang hancur itu karena mereka selalu memusuhi NU, mulai dari PKI, Masyumi, DII, TII, NII, HTI, bahkan orde baru yang mengintimidasi NU selama 32 tahun pun kini hanya tinggal nama.
Sekarang era 2019, GL, FP*, PK*, GNP*, para penyusup yang ngaku2 NU, dkk mencoba bermain nggembosi NU, lihat saja nanti.
Maka sesungguhnya andai NU ini sebagai organisasi yang bukan didirikan oleh para ulama/Aulia dan bukan organisasi yang di ridoi Allah tentu NU sudah hancur sejak dari dulu. ,,,,
Saudi dan sekutunya hanya membutuhkan waktu kurang lebih 5 tahun untk meluluh lantakkan Irak, Libiya, Suriah, Afganistan, tapi ia tak mampu menguasai Indonesia meski telah menghabiskn milyaran dollar, karena di NKRI masih ada sebuah organisasi yang bernama NU "
NU ibarat air, dia mengalir dengan gelombang yang indah dan tenang, menyejukkan serta memberi kemanfaatan, tapi ketika diusik bisa berubah menjadi gelombang sunami yang dahsyat untuk menjaga keamanan Negara dimana NU berada.
Siapa kita ?? NU